Berapa Usia Kambing Ideal Untuk Aqiqah ?

gambar kambing

Kambing dan domba kerap dijadikan hewan sembelihan untuk aqiqah di Indonesia. Tapi, tahukah kamu berapa usia kambing untuk aqiqah yang sah? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Mengenal Aqiqah

Aqiqah merupakan bentuk ibadah umat Islam dengan menyembelih hewan ternak setelah bayi lahir. Pelaksanaan aqiqah biasanya pada hari ke-7 setelah kelahiran bayi, berbarengan dengan pemberian nama dan pencukuran rambut. Pada dasarnya, aqiqah ini merupakan bentuk rasa syukur manusia kepada Allah SWT.

Memang, pelaksanaan aqiqah yang paling umum di Indonesia adalah 7 hari setelah kelahiran bayi. Namun, penganut mazhab Hambali dan Syafi’i percaya bahwa aqiqah juga bisa dilaksanakan pada hari ke-14, ke-21, bahkan kapanpun selama anak tersebut belum baligh.

Hukum Melaksanakan Aqiqah

Dalam ajaran Islam, pelaksanaan aqiqah bisa menjadi sunnah dan wajib. Aqiqah menjadi sunnah bagi mereka yang memiliki harta benda dan mampu melaksanakannya ketika anak masih bayi. Bahkan, ulama mengatakan aqiqah ini hukumnya sunnah muakad, artinya sangat dianjurkan.

Namun, apabila orang tua tidak mampu mengaqiqahkan anaknya hingga ia baligh, maka kewajiban melaksanakan aqiqah gugur alias boleh tidak mengaqiqahkan anaknya.

Sementara itu, berdasarkan hadits riwayat Ahmad, sebagian ulama menyebutkan bahwa anak tidak bisa memberikan syafaat kepada orang tuanya sebelum ia di aqiqah. Meski begitu, pendapat ini sangat lemah di antara para ulama.

Syarat Sah Hewan untuk Aqiqah

Menyembelih hewan untuk aqiqah tentu ada aturannya sesuai syariat. Syarat-syarat yang harus kamu penuhi seperti usia kambing untuk aqiqah dan lainnya juga tidak rumit seperti di bawah ini.

1. Hewan Ternak

Hewan untuk aqiqah haruslah hewan ternak yang memang untuk konsumsi. Menurut syariat Islam, hewan untuk aqiqah yaitu kambing dan domba.

2. Hewan Sehat dan Tidak Cacat

Pastikan hewan yang akan kamu sembelih untuk aqiqah tidak buta, tidak terlalu kurus, tidak pincang, dsb. Lalu, kamu bisa menanyakan perihal kesehatan kambing atau domba tersebut kepada peternak.

3. Hewan Boleh Jantan Maupun Betina

Jenis kelamin hewan untuk aqiqah tidak harus sesuai dengan jenis kelamin bayi yang lahir. Artinya, kamu bisa memilih kambing jantan maupun betina untuk aqiqah bayi.

4. Hewan sudah cukup umur

Hewan untuk aqiqah harus sudah memenuhi syarat minimal usia. Usia kambing untuk aqiqah minimal 1 tahun, sedangkan domba minimal berusia 6 bulan. Jadi, kamu harus memastikan hewan-hewan ini tidak kurang dari usia tersebut. Pasalnya, menyembelih hewan yang masih kecil atau muda memang tidak boleh.

5. Masak Daging Hewan Terlebih Dahulu

Setelah proses penyembelihan selesai, kamu harus memasak dagingnya terlebih dahulu sebelum membagikannya ke keluarga dan tetangga.

Jumlah Hewan untuk Aqiqah

Jumlah hewan untuk aqiqah berbeda-beda tergantung jenis kelamin bayi yang lahir. Jika bayi yang lahir adalah laki-laki, maka kamu harus menyembelih 2 ekor kambing. Sedangkan untuk bayi perempuan, kamu cukup menyembelih 1 ekor kambing saja.

Kendati begitu, aturan ini bersifat fleksibel, artinya kamu bisa mengubah jumlah hewan ternak jika kondisi tidak memungkinkan. Misalnya, kondisi ekonomi-mu sedang kurang stabil sehingga hanya mampu menyembelih 1 ekor kambing untuk bayi laki-laki, maka hal itu boleh dilakukan.

Hikmah Melaksanakan Aqiqah

Melaksanakan aqiqah menjadi wujud rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas karunia seorang bayi. Ini juga menjadi salah satu cara mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, aqiqah juga menjadi momen spesial yang bisa mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga dan tetangga.

Hal yang perlu kamu perhatikan adalah pastikan untuk membeli kambing atau domba yang sesuai dengan syarat sah hewan ternak untuk aqiqah. Apalagi menyangkut usia kambing untuk aqiqah serta kondisi kesehatan jasmaninya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *